Pages

Kewajiban Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Manusia jika di klasifikasikan dari sisi sikap mereka terhadap dunia, terbagi menjadi tiga golongan.

1. Golongan yang menjadikan dunia sebagai tempat makan dan minum. Seperti yang disebutkan Allah dalam Al Quran :


“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. dan orang-orang kafir bersenang-senang(di dunia) dan mereka Makan seperti makannya binatang. dan Jahannam adalah tempattinggal mereka”.(QS.Muhammad:12).

2. Golongan yang menjadikan dunia sebagai tempat bermain-main, dan saling bangga membanggakan antara satu dengan yang lainnya, seperti yang tercantum dalam ayat Allah :


“ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”.(QS.Al Hadid:20)


Dua golongan inilah yang di istilahkan dalam hadits yang di riwatkan dari sayyidah ‘Aisyah RA: bahwa Rosulullah SAW telah Bersabda :” Dunia adalah negeri bagi yang tidak punya negeri (lain ) baginya, dan Dunia sebagai tempat berkumpulnya orang yang tidak menggunakan akalnya.(HR.Imam Ahmad).

3. Golongan yang ketiga adalah golongan yang menjadikan dunia sebagai negeri ujian atau cobaan. Hal ini seperti yang di terangkan Allah dalam ayatnya :


” (Dialah Dzat ) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”. (QS.Al Mulk:2).
Di antara ujian atau cobaan yang bebankan Allah kepada manusia adalah, ujian untuk beramar ma’ruf nahi munkar.

Amar Ma’ruf Nahi Munkar
Amar ma’ruf nahi munkar adalah merupakan salah satu pilar penting dalam Islam. Apabila ia di tinggalkan oleh umat Islam, maka mereka akan menjadi umat yang lemah lagi teraniaya. Umat Islam adalah umat pertengahan yang akan menjadi saksi atas seluruh umat manusia semuanya, seperti yang Allah terangkan dalam Al Quran :


“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu”.( QS. Al Baqoroh : 143).


Amar ma’ruf Nahi Munkar adalah merupakan prasyarat mutlak bagi predikat sebaik-baik umat yang di berikan Allah kepada Umat Islam. Manakala amar ma’ruf nahi munkar di tinggalkan, umat ini tak ubahnya laksana buih-buih yang banyak namun tidak mempunyai arti apapun dalam kancah kehidupan umat manusia. Dengarkanlah dengan seksama, bagaimana Allah berfirman dalam Al Quran :


” kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.( QS. Ali Imron : 110).

Golongan Yang Beruntung


Bahkan Allah Swt. Menegaskan dengan jelas bahwa keberuntungan seorang muslim adalah keterlibatannya dalam gerakan amar ma’ruf nahi munkar. Perhatikan firman Allah berikut ini :
” Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.(QS. Ali Imron : 104).


Syekh Syinqiti dalam tafsirnya ‘adwa’ul bayan’ mengatakan bahwa banyaknya ayat yang berbicara tentang amar ma’ruf nahi munkar menunjukkan bahwa hal ini wajib hukumnya bagi kaum muslimin.


Artinya jika ada seseorang yang tidak terlibat dalam upaya amar ma’ruf nahi munkar, maka ia telah melakukan dosa.

Pentingnya Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Mengingat pentingnya amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan bermasyarakat kaum muslimin. Suatu hari Rosulullah pernah memperumpamakannya dengan sekelompok manusia yang berada pada sebuah kapal. Mari kita simak baik-baik perumpamaan tersebut.

Di riwayatkan dari Nu’man bin Bisyir RA, dari Rosulillah Saw. Bersabda: “perumpamaan orang yang menegakkan hudud ( aturan-aturan )Allah dan orang yang menerjangnya, adalah laksana sekelompok kaum, yang mengundi diatas kapal, sebagian mereka harus diatas kapal dan sebagian yang lainnya harus tinggal di bagian bawahnya. Manakala orang yang tinggal di bagian bawah kapal ingin minum, ( maka aturannya) mereka harus naik (dan melangkahi ) orang-orang yang tinggal di bagian atas kapal. Maka berkatalah mereka (orang-orang yang di bagian bawah kapal ) : jika kita melobangi kapal ini dan kita tidak lagi merepotkan orang atas, (hal ini akan lebih memudahkan tentunya). Jika sekiranya mereka membiarkan kelompok ini dan apa-apa yang mereka inginkan, maka binasalah semuanya, dan jika mereka menahan perbuatan kelompok ini, maka mereka selamat, dan selamatlah semuanya”.(HR.Imam Bukhori).

Perumpamaan ini sangatlah jelas, sebagai panduan kita dalam bermasyarakat. Tatkala ada orang-orang yang melakukan kemungkaran dalam sebuah masyarakat dan tidak ada upaya dari yang lainnya untuk mencegah, maka sama halnya mereka semua sedang menunggu kebinasaan. Binasa orang yang berbuat mungkar dan binasa pulalah orang yang membiarkannya. Dari Abu Bakar Ash Shidiq Ra. Mengatakan : sesungguhnya aku telah mendengar Rosulallah Saw. Bersabda : jika manusia melihat orang berbuat kedzaliman dan tidak di cegahnya, sungguh Allah akan menimpakan siksanya kepada semuanya.(HR.Abu Dawud,Tirmidzi dan Nasa’i).

Allah telah memperingatkan dengan tegas agar berhati-hati Sedangkan orang-orang yang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar, maka mereka akan selamat dari kebinasaan.

” Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; Tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kamu telah mendapat petunjuk”. (QS. Al Maidah :
105).

Mendapat pentunjuk disini adalah apabila seseorang melakukan perbuatan amar ma’ruf nahi munkar. Seperti yang di sampaikan Abu Bakar Ash Shidiq ketika beliau membacakan ayat ini diatas mimbar kemudian berkata” Sungguh kalian semuanya harus menegakkan amar ma’ruf Nahi Munkar atau Allah akan menimpakan bencananya kepada kalian semua.

Kemungkaran yang jelas dan terang, telah menjadi pemandangan sehari-sehari dalam kehidupan kita sekarang ini. Perbuatan riba dan zina contohnya, apabila telah menjadi kebiasaan masyarakat maka Rosulullah telah bersabda : ” tidaklah nampak di tengah-tengah kaum perbuatan riba dan zina, kecuali mereka mempersilahkan diri mereka untuk mendapat siksaan Allah”.(HR.Imam Ahmad).

Marilah sama-sama kita wujudkan negeri kita adalah negeri yang di berkahi oleh Allah, dan penduduknya adalah sebaik-sebaik penduduk yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.


(Saproni M Samin)


0 komentar:

Post a Comment